Jalan-jalan di Bandung


Oleh: Dragon Fury

Bicara masalah traveling, mungkin aku sudah sering mengunjungi kota-kota di Indonesia namun akan beda rasanya kalau kita berjalan-jalan bersama partner. Inilah kunjunganku pertama kali bersama partner ke Bandung, walaupun sebenarnya kami hampir setiap bulan ke Bandung tapi belum pernah bersama-sama.

Liburan ke Bandung merupakan liburan penyegar bagi hubungan kami karena bulan kemarin aku keluar kota selama sebulan lebih untuk menyelesaikan bisnis keluarga. Akhirnya kami memulai perjalanan selama tiga hari di sana. Hari pertama sampai di Bandung, aku langsung mengajaknya ke Ciwalk. Di situ sebenarnya banyak kenangan dengan mantanku tapi itu masa lalu. Sekarang di pelukanku ada seseorang yang sayang padaku dan aku juga sedang belajar menyayanginya.

Balik lagi ke Bandung. Bicara tentang Bandung takkan lepas dari bicara soal kuliner. Kami yang sudah menjelajah hampir setiap pelosok jakarta dan beberapa kali mampir ke Bogor untuk memcicipi kuliner sudah mulai bosan. Harga makanan di Bandung jauh lebih murah dan tentu saja lebih enak dengan proporsi yang lebih banyak.

Tempat-tempat yang kami kunjungi dalam liburan singkat itu adalah:

Kantin NHI: berlokasi di daerah Setia Budi. Menawarkan berbagai menu surabi, colenak (tape dibakar), makanan Timur Tengah, nasi goreng, dan banyak makanan lainnya. Harga sangat terjangkau untuk mahasiswa dan porsi tentu saja cukup untuk perut yang keroncongan. Ini salah satu kantin yang wajib kukunjungi. Di kantin inilah aku biasa ngumpul bareng teman sekolahku dulu.

Warung Pasta: berlokasi di Dago (deket Kartika Sari Dago). Menu berbagai jenis pasta dan pizza. Kenapa akhirnya ke sini karena partner pecinta fettucini sejati. Harga jelas murah dan sebanding dengan kualitas masakan. Harus nyoba: pizza coklat keju (harga 9rb) tapi dapat dibagi bersama lima orang, dijamin kenyang semua.

Braga: di jalan Braga, aku menganjurkan untuk sarapan pagi. Di sana banyak menu yang menyediakan roti-roti khas Eropa. Nikmat ditemani segelas kopi, jadilah kita merasa seperti noni-noni Belanda. Ke sana belum mandi dan masih bau bantal karena aku dan partner terbiasa bangun siang, tapi demi menyicipi roti dan sarapan pagi di Braga, aku rela bangun dan keluar tanpa persiapan apa pun kecuali perut kosong.

Dago Pakar: banyak restoran dan cafe-cafe yang lezat dan menarik. Aku mengunjungi Lesung. Mungkin pas sehabis hujan, pemandangannya tertutup oleh kabut. Tidak bisa melihat apa-apa selain yang di dalam cafe. Tersedia berbagai makanan mulai dari masakan Eropa, Cina, Jepang, dan masakan khas Bandung. Harga di atas rata-rata mahasiswa tapi terbayar dengan tempat dan suasananya. Di Dago Pakar juga ada the View, Jack House, Bukit Bintang, dan lain-lain.

Yang tidak kesampaian adalah masuk k klub-klub lainnya dan ke Jack House hanya sekadar sekedar menyicipi wine . Tapi partner melarang keras karena dia tidak suka melihat aku minum di depan matanya. Nah, masih banyak kok tempat-tempat romantis yang bisa dikunjungi selama liburan ke Bandung dan untuk bermesra-mesraan tanpa perlu takut. Ada Kawah Putih, Paris van Java, atau hanya berjalan kaki sekitas Ciampelas.

Selamat berlibur kawan.

Tentang Dragon Fury:
Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai seorang photografer freelance di beberapa surat kabar, pecinta traveling.
abcs