Surga Kepulauan Raja Ampat

Oleh: Carmen

Aku pernah bilang belum ya, kalau tempat liburan paling berkesan buatku dan partner adalah tempat-tempat menakjubkan di tanah air sendiri?

Sebagai yang sudah cukup lama “kabur” dari negeri sendiri dan membangun kehidupan di tempat lain lewat perjuangan dari bawaaahhh banget, justru yang membuat kami selalu kepincut adalah kampung halaman tercinta Indonesia. Terlebih lagi setelah liburan baru-baru ini yang kami lalui di… Raja Ampat!

Surga dunia ini diperkenalkan oleh temanku yang kebetulan orang Papua (dengan ciri-ciri jomblo, lesbian, kulit gelap tapi cantiiikk dan langsing. Dia minta disebut di sini hehe. Thanks, dear!). Letaknya 90-120 menit perjalanan memakai kapal dari Sorong, propinsi Papua Barat.

Untuk transportasi menuju Sorong, bisa naik pesawat dari Makassar (bagi yang dari Jakarta/Surabaya/sekitarnya) atau Manado (bagi yang dari Singapore/Filipina/sekitarnya). Tapi kalau mau jalan-jalan dulu keliling Papua juga bisa. Sebelum berlibur ke Raja Ampat, kami kebetulan kerja sosial dulu Natalan di rimba pegunungan tengah Papua. Dari situ kami ke Timika (propinsi Papua), menuju Manokwari (ibukota propinsi Papua Barat), baru setelah itu ke Sorong. Umumnya transportasi di dua propinsi yang super besar ini adalah lewat udara.

Sesampai di Sorong, kami menginap semalam, baru besok paginya ke Raja Ampat. Ada beberapa pilihan hotel. Yang kami inapi adalah the Luxio (lihat website di bawah). Aku sendiri tidak menyangka bahwa di sini ada juga kamar suite yang bagus seperti adanya kolam renang pribadi; dan memiliki fasilitas modern, seperti jaringan internet yang cepat. Sangat nyaman bagi yang lelah bepergian jauh!

Pagi-pagi, kami berangkat bersama-sama menaiki kapal temanku, sekitar 90 menit menuju Kepulauan Raja Ampat. Karena perjalanan santai, kami memutuskan untuk memancing dahulu di laut dalam. Airnya biru gelap tapi jerniiiihhhhh sekali, teman! Sejauh mata memandang yang terlihat adalah pemandangan laut minus kebisingan, seperti di dunia lain.

Menjelang siang, kami tiba di Sorido Bay Resort, sebuah resor di pulau kecil yang menakjubkan. Merapat ke pulau, kita bisa melihat karang-karang dan ikan-ikan yang tampak jelas saking jernih lautnya. Terus terang waktu melihat pertama kali aku langsung pengen terjun berenang.

Setelah merapat, dengan berjalan kaki 30 meter di jembatan kayu, kami disambut dengan sajian minuman dingin buah-buahan tropis. Segar! Setelah itu kami serombongan diantar ke bungalo masing-masing. Hanya ada 12 bungalo di resor ini, dengan fasilitas yang cukup (ada sinyal hape dan internet). Aku dan partner menempati satu bungalo sendiri yang berukuran cukup luas, dengan pantai pasir putih pribadi dan pemandangan laut lepas (lihat foto). Romantis ya? (super pamer hihihi).

Karena pengunjung tidak terlalu banyak, kami dengan cepat menjadi akrab dengan pengunjung lainnya. Kali itu semuanya adalah wisatawan manca negara, kecuali rombonganku. Semua pengunjung berkumpul dan ngobrol setiap makan pagi, siang, dan malam yang disediakan oleh resor berupa buffet. Makanannya variatif dan enak-enak, kebanyakan masakan autentik Indonesia. Yang super spesial buatku adalah sambal dabu-dabu-nya yang pedas. Yum! Maklum, buatku makanan adalah salah satu faktor paling menentukan dalam menilai kualitas liburan.

Intinya kami semua ada di sana untuk menikmati rekreasi bawah laut Raja Ampat. Bagi yang tidak bisa diving sepertiku, tidak perlu khawatir, karena snorkelling saja juga sangat memuaskan! Bayangkan, snorkelling mengelilingi karang-karang bagian luar resor juga bisa, tidak perlu naik perahu lagi. Yang luar biasa adalah ikan-ikannya. Beneran banyaaaakkk banget ikan warna-warni. Karang-karangnya juga warna-warni, banyak bintang laut, dan beberapa kali aku bertemu penyu. Suatu kali waktu snorkelling dekat resor, aku bertemu penyu yang waktu didekati dan dipegang, dia tidak pergi. Kasihan ternyata satu kaki depan si penyu itu buntung. Rada sulit menghampiri si penyu untuk kedua kali (menyelam cuma pakai peralatan snorkelling itu rada ribet lho!), jadi terakhirnya waktu dia pergi, aku cuma melambaikan tanganku. Itulah petualanganku bersama penyu kaki buntung!

Untuk yang suka diving, seperti partnerku yang gila menyelam, katanya seperti ke surga. Alam bawah lautnya memang termasuk liar saking tidak pernah “tersentuh”-nya (kata partner, reef hooks itu dipakai terus lho waktu ada arus), jadi bagi inexperienced divers, mungkin perlu ada teman ahli yang menemani. Yang jelas, waktu selesai menyelam pertama, partnerku berkali-kali bilang, “Ikannya banyak. Parah. Ikannya banyak. Parah,” seperti kaset rusak. Setelah itu, menyelam buat dia seperti minum obat—3 kali sehari: pagi, siang, malam. Katanya dia paling excited waktu berenang sama ikan-ikan manta—sejenis ikan pari yang panjangnya 5 meter. Ketemu hiu kumis yang tidak menggigit, lihat giant clam, ketemu hiu-hiu kecil, dan ikan-ikan berbagai jenis yang berenang beriringan seperti warna-warni pelangi.

Bagaimana dengan para non-divers seperti aku? Oh, kami juga mengalami masa-masa menyenangkan dengan ber-snorkelling. Itu pun saja tidak habis-habis indahnya sampai kecapekan berenang. Kalau sudah mulai capek, biasanya kami meminta izin sama para guide yang kebanyakan orang Papua yang baik-baik, untuk pindah kapal pakai kapal teman, dan bertepi sebentar ke pantai putih terdekat. Kami berjemur, menyiapkan makanan ringan untuk para kekasih yang lagi menyelam, foto-foto, baca buku, dan lain-lain.

Kami juga mendarat di pantai pasir putih yang muncul dari laut saat air surut. Itu lho, indahnya pantai seperti yang di film Narnia.

Nah masalahnya adalah para penyelam ini juga sampai malam-malam pun mereka pasti akan berenang. Tergantung keahlian kita, bagaimana membujuk pasangan supaya tidak berenang melulu. Lagi pula, untuk menyelam perlu kondisi fisik yang sangat fit, jadi istirahat dan asupan makanan juga penting! Apalagi kalau judulnya honeymoon, tidak baik berenang malam-malam dan kecapekan (heh heh). Apalagi kalau tiap pagi, kita disuguhi pemandangan matahari terbit di depan mata.

Kami juga mengelilingi beberapa resor lain. Yang kurekomendasikan juga adalah Kri Eco Resort (lebih murah tapi lebih autentik Papua, karena kita bisa tidur di rumah kayu di atas laut—bisa langsung nyebur, dan suara laut dan ikan-ikan berenang bisa kelihatan di sela-sela kayu lantai kamarmu. Wow!) dan Raja Ampat Dive Lodge (resor baru, gaya Bali yang keren banget—lihat foto).

Tips dan trik: Tidak ragu untuk memperlengkapi diri dengan pengetahuan tentang Raja Ampat adalah hal yang penting. Survei semuanya secara sistematis, karena akan berada di tempat yang tergolong cukup terisolasi dari dunia luar. Jangan lupa juga bawa bikini, peralatan snorkelling dan diving, obat-obatan pribadi, krim lotion spf 50 sekalian yang waterproof, alat-alat perawatan muka, dan jangan lupa juga bawa conditioner termantap yang kamu punya! Karena di resor-resor seperti ini, airnya masih ada asin-asinnya, jadi bisa menyebabkan rambut kering. Agar tidak rusak rambutnya, pakai conditioner banyak-banyak. Setiap pergi berenang, jangan lupa bawa air minum juga. Kok aku merasa seperti nenek-nenek cerewet. Ah biarin, niatnya kan baik ?

Lagi-lagi, untuk rencana perjalanan, sebaiknya disiapkan sebaik-baiknya. Kalau punya teman orang Papua sepertiku, perjalanan bisa dipersiapkan sendiri. Namun bila tidak, ada baiknya mencari tour guide yang berpengalaman, atau bisa lewat resor-nya (lihat website di bawah).

Sepulang dari sana, aku kaget saat partnerku dengan rambut panjangnya yang mengkilap (berkat conditioner-ku!) tanpa hujan tanpa angin bertanya kepadaku, “Sayang, kamu pingin balik tinggal di Indonesia, nggak?” Aku tertawa, dan cuma menjawab, “Siapa takut.”

Tidak ada yang bisa menghalangi mimpi dan niat baik perempuan lesbian—ada mimpi, kita kejar! Dan yang mengejutkan, Tuhan selalu membawa kami berdua ke tempat-tempat yang indah di bumi. Bagaimana denganmu? *wink

@Carmen, SepociKopi, 2011

Detail tentang Raja Ampat
http://en.wikipedia.org/wiki/Raja_Ampat_Islands

Resorts & Tour Guides di Raja Ampat:
http://www.iriandiving.com/Main-page.html
atau
http://www.komodoalordive.com/RajaAmpatDiveLodge.htm

Hotel di Sorong: www.theluxio.com
abcs