Honeymoon di Hotel Malya, Bandung

Oleh: Lakhsmi
Setelah bertahun-tahun bertanya-tanya apa yang terjadi jika sepasang perempuan memesan paket liburan yang diberi judul honeymoon, akhirnya kami bertekat untuk benar-benar melakukannya. Melalui persiapan yang matang (permintaan cuti dan pengaturan urusan sekolah anak-anak) serta ingin melarikan diri dari ketegangan pekerjaan, bulan ini kami memutuskan untuk berlibur di Bandung. Kami memilih Hotel Malya, hotel yang terletak di lereng pegunungan indah.

Waktu aku mengumumkan rencana kami kepada sahabatku, Bella, dia berkata, “Wah, asyik sekali. Hotel Malya sangat romantis lho. Cucok deh buat kalian berdua!” Aku mesem-mesem menanggapi reaksi riuh sahabatku. Kalau Bella sangat bersemangat membayangkan aku akan pergi berdua ke hotel yang konon merupakan sarang bagi pasangan penganti baru, kami sendiri agak gugup membayangkan apa sambutan staff hotel jika melihat yang datang adalah sepasang perempuan.

Di depan petugas front office, partner menyenggol lenganku untuk mengingatkan agar aku meyakinkan petugas untuk menyiapkan kamar kami dengan ranjang besar ukuran king. Daripada menyesal nanti, mending membuka mulut sekarang.

“Errr...,” kataku sambil berdeham keras. “Tolong, Mbak, satu ranjang ukuran king.”

Petugas front office mengangguk ramah. “Ya, sudah disiapkan,” katanya.

Aku dan partner saling melirik. Ini bukan pertama kalinya kami pergi berlibur berdua di hotel mewah, tetapi tetap saja aku selalu merasa seluruh dunia sedang mengamati kami saat mulutku mengajukan kebutuhan akan kamar yang memiliki satu ranjang untuk berdua.

Kamar kami adalah kamar deluxe, memiliki balkon menghadap pegunungan dan hutan. Saat pintu balkon terbuka, aku terpaku menatap pemandangan yang spektakuler. Cuaca bersahabat dan udara sejuk. Dari tempatku berdiri, aku dapat melihat kolam renang berwarna biru jernih yang “tergantung” di atas kaki gunung. Waktu seakan-akan berhenti di sini; aku dan partner bermalas-malasan di kamar. Setiap kamar didesain sempurna, lantai kayu serta tembok berwarna pastel. Tidak heran hotel ini sangat direkomendasikan untuk pengantin baru atau siapapun yang menginginkan kenyamanan agar dapat saling memusatkan perhatian hanya kepada pasangannya.

Hotel Malya terletak pinggir jurang pegunungan. Uniknya, surga tempat melarikan diri dari kesibukan pekerjaan ini tidak menjulang ke atas, melainkan “turun” ke bawah. Seluruh kamarnya berada di bawah lobi, sehingga kalau aku mendongak dari balkon kamar, aku dapat melihat restoran yang berada dua lantai di atasku. Arsitektur yang menarik karena mengikuti kontur alam pegunungan.

Menginap di Hotel Malya tidak akan sempurna tanpa memanjakan tubuh dan jiwa di The Spa. Tekad yang telah kami bawa sejak dari Jakarta terwujud di sini. Aku menelepon spa, memesan paket honeymoon untuk kami berdua. Tegas dan jelas. Aku tersenyum-senyum membayangkan apa yang mereka pikirkan saat aku mengatakan bahwa yang akan menikmati spa paket honeymoon adalah sepasang perempuan.



Kami disambut hangat ketika tiba di spa lima menit lebih awal. Matahari telah tenggelam seluruhnya, sehingga perjalanan kami menuju kamar spa diiringi suara jangkrik dan sinar remang-remang dari lilin yang terletak di beberapa sudut ruang perawatan. Kami ditempatkan di ruangan Melati. Paket honeymoon diawali pembersihan kaki pada baskom batu berwarna hitam. Airnya telah ditaburi kelopak-kelopak mawar merah. Terapis kami menjelaskan berbagai aromatherapy oils untuk pemijatan tubuh serta aneka scrub agar kami dapat memilih sesuai kebutuhan dan selera. Untuk aromatherapy oil, partner memilih wangi cengkeh yang bermanfaat untuk menghilangkan pegal-pegal. Aku memilih lavender yang keharumannya dapat menenangkan jiwa.

Sungguh pelayanan yang profesional dan sempurna. Aku berbaring nyaman, menikmati pemijatan diiringi musik tradisional Sunda serta suara-suara alamiah yang berasal dari alam pegunungan. Seketika tubuh terasa rileks dan santai. Pemijatan berlangsung selama satu jam. Setelah itu, saatnya untuk scrub. Partner memilih wangi kopi dan aku memilih kombinasi jeruk dengan produk skin refining. Scrub adalah proses penggosokan kulit agar kulit mati dapat segera terkelupas, digantikan dengan kulit baru yang lebih jernih dan lembut.

Scrub ini memakan waktu selama sekitar empat puluh menit. Setelah selesai, terapis kami mengundang kami untuk berendam di bak bulat terbuat dari bebatuan alam. Pemandangannya dibatasi oleh kaca besar yang terbuka, menghadap ke pegunungan. Di sekelilingi bak diletakkan beberapa gelas lilin kecil yang pantulan sinarnya memberikan efek glowing. Air di bak terasa hangat di kulit, berbusa lembut, wangi, dan dipenuhi dengan kelopak-kelopak mawar. Kami duduk menikmati malam sambil berendam. Sungguh memanjakan. Sangat melenakan. Kami tidak mengenakan apa pun di tubuh, kecuali celana dalam kertas yang diberikan oleh terapis saat kami memulai program spa. Terapis kami menyediakan dua minuman hangat, yaitu teh jahe untuk partner dan teh kayu manis untukku.

Kami sungguh-sungguh mendapatkan pelayanan spa honeymoon yang luar biasa di Hotel Malya. Pelayanan spa tidak hanya membuat kulit kami bersinar dan lembut, tapi juga sungguh-sungguh menghilangkan stres, menyegarkan pikiran, memanjakan jiwa, serta membangkitkan seluruh indra tubuh. Waktu yang kami habiskan di Hotel Malya dan The Spa sangat istimewa. Satu malam yang memberikan kesempatan bagi aku dan partner untuk saling menikmati kebersamaan kami.

Bagi pasangan lesbian yang ingin menikmati spa dan kenyamanan pelayanan, aku sangat merekomendasikan Hotel Malya, Bandung. Jangan ragu untuk memesan paket spa honeymoon. Para terapis sangat ramah dan menghargai semua keputusanmu. Kami sungguh-sungguh puas dengan pelayanan mereka.

@Lakhsmi, SepociKopi, 2007


Foto dari www.malyabandung.com
6 Responses
  1. Dewa Says:

    Yaaa... kok nggak ada dirty talk nya sih?? Ciut lagi deh.

  2. Dewa Says:

    Kalian jahat! honeymoon di Bdg, gak bilang2! Takut aku intip ya?!

  3. Unknown Says:

    Lesbi honeymoon kok bangga

  4. Anonim Says:

    Hmm ... Sounds good ... Perlu dicoba :)

  5. Anonim Says:

    wah gimana ya bentukknya kalau lesbi honey moon hahahahha

  6. Anonim Says:

    thx, lax
    jadi pngen nyoba ma hubby nihh..
    aziiikkk...

abcs